Rabu, 11 Februari 2015

ada gula ada semut



oprec kkn bangka. tema ttg desa wisata pesisir. tempat, desa penyak, kec Koba, Kab Bangka Tengah , kepulauan Babel.
masih dibutuhkan dari kluster agro dan kesehatan.
hub Muti 085740018033. segera.
terimakasih.

Begitulah isi dari thread berjudul KKN Bangka Tengah, Pantai Penyak di sebuah laman portal akademik. Postingan yang cukup pendek jika dibandingkan dengan judul lain yang bermaksud serupa. Tapi, setidaknya tertera nomor yang bisa dihubungi. Ini bukan sesuatu yang sepele, ini menunjukkan bahwa mereka memang serius mencari anggota tambahan. Muti, nama yang sepertinya menarik untuk saya hubungi di awal Februari ini.

Januari, 2012
Beberapa hari terakhir saya memang selalu mengunjungi portal kombat akademik. Pagi, siang, sore, bahkan malam hari, karena portal ini memang tidak pernah tutup bagi mahasiswanya (kecuali anda tidak terkoneksi dengan internet). Bukan untuk mengisi KRS, apalagi TTS. Bukan pula melihat nilai yang beberapa di antaranya mungkin tidak bernilai. Ini berkaitan dengan 3 sks yang wajib saya tempuh setelah mencapai 100 sks, KKN. Bukan sesuatu yang berbau korupsi, meskipun saya telah melakukan korupsi waktu untuk KKN ini. Ya, sebagai mahasiswa angkatan 2008, secara normal seharusnya saya sudah melakukan KKN tahun lalu (2011). Tapi, apa boleh buat? Nasi sudah menjadi intip. Asal tidak intip masa lalu untuk kemudian menyesali hal yang sudah tidak perlu. Well, bagaimanapun juga saya harus KKN tahun ini.

Sebagai mahasiswa yang tidak berkecimpung dalam dunia UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), portal akademik menjadi sumber informasi utama bagi saya dalam mencari kelompok KKN. Dan entah mengapa saya hanya mencari kelompok yang akan mengadakan KKN di luar Jawa, bukan sekedar luar Jogja. Mulai dari Lombok, Bima, Bali, Bangka, Belitung, Riau, Padang, dan beberapa daerah lain. Dari beberapa postingan yang ada, saya hanya fokus pada beberapa hal seperti lokasi, tema, dan contact person (cp). Saya tidak melihat pada jurusan atau kluster mana yang mereka cari, karena saya tidak yakin antropologi tertulis di dalamnya (btw, antropologi adalah jurusan saya, belum pernah dengar? Bisa dimaklumi). Saya hanya berniat untuk menghubungi nomor-nomor yang sudah tersimpan, menyampaikan maksud, berharap ada yang tertarik. Minimal sms saya dibalas. Dari beberapa nomor yang saya hubungi, jawaban mereka rata-rata sama: sudah penuh, atau sudah banyak yang dari kluster sosio humaniora (selanjutnya kita sebut saja soshum). Tapi itu tidak semuanya, karena ternyata ada yang tertarik, salah satunya adalah tim KKN Bangka.


Desember 2011... atau November ya? Ah saya tidak terlalu ingat, yang jelas di penghujung tahun itu sebenarnya saya sudah mulai mencari.
Tersebutlah seorang kawan gelap (karena kulitnya memang gelap, konon lebih gelap dari bayangannya) yang bernama Galeh. Remaja paruh b(u)aya yang cukup akrab dengan saya (ada yang bilang bahwa jika ingin terlihat tampan, bergaul saja dengan orang yang kurang tampan). Sama halnya dengan saya, Galeh ini juga sedang sibuk mencari kelompok KKN dan dia sudah selangkah lebih maju. Ada satu kelompok, yang membuatnya tertarik dan kemudian mengajak saya untuk ikut serta. Kabarnya kelompok ini akan melaksanakan KKN di Pulau Lombok. Hmm, sepertinya menarik.


Beberapa waktu setelah saya tidak jadi bergabung di tim KKN Lombok.

Ada seorang teman, sebut saja Ali (nama sebenarnya, dan percaya atau tidak ini adalah nama panggilan sekaligus nama lengkapnya) mengajak saya untuk bergabung bersama tim KKN-nya. Ajakan ini dia tawarkan karena seorang yang lain (mahasiswa antropologi juga) mengundurkan diri. Untuk kelompok yang satu ini, mereka dipimpin oleh seorang mahasiswa kehutanan bernama Kojiro Yugo. Dan, tempat yang menjadi tujuan KKN adalah suatu daerah di Bima, Nusa Tenggara Barat. Kelompok ini sepertinya sudah cukup matang dari segi persiapan. Hal inilah yang membuat saya tanpa pikir panjang segera menghubungi pemimpin mereka dan menjadwalkan pertemuan.

Gagal, adalah keberhasilan yang tertunda. Berhasil, adalah kegagalan yang terlewati.
Sepertinya saya harus menunda kunjungan ke wilayah Indonesia tengah (Lombok dan Bima, red) dengan dua alasan yang berbeda. Kelompok KKN dari Bima secara halus menolak, karena anggota mereka dirasa sudah cukup, terutama untuk kluster soshum. Sementara tim Lombok, saya sendiri yang mengurungkan niat untuk bergabung. Alasannya sederhana, kelompok tersebut masih baru terbentuk dan belum memiliki struktur kepengurusan inti selain ketua.


Februari 2012, minggu ke-dua.

Saya mulai menghubungi seseorang yang mengaku sebagai Muti, melalui layanan pesan singkat. Tanpa ba bi bu, saya mengutarakan ketertarikan pada tim KKN ini setelah membaca infonya dari portal akademik. Alhamdulillah, dia membalas ketertarikan saya dengan menjadwalkan sebuah pertemuan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.


14 Februari 2012, the judgement day.
Sebuah pesan singkat masuk di ponsel saya, dari Muti. Isinya kurang lebih, menyampaikan bahwa pertemuan akan dilangsungkan di balairung, salah satu sudut di gedung pusat UGM. Sebuah tempat yang pada saat itu belum terlalu familiar untuk saya. Karena jaraknya yang saya pikir masih dekat dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), maka saya putuskan untuk berjalan kaki saja. Dan setelah mengikuti petunjuk dari Muti melalui sms, sampailah saya di sebuah forum kecil di sudut barat gedung pusat sayap selatan. Suasana yang tidak saya bayangkan sebelumnya, karena saya pikir hanya akan bertemu dengan satu atau dua orang saja untuk sesi wawancara. Ternyata, langsung satu tim yang kebetulan juga sedang ada agenda rapat sepertinya. Tujuan awal saya sebenarnya bukan untuk langsung bergabung, karena ada kelompok lain juga yang mempersilakan saya jika tertarik. Niatnya melihat-lihat, berkenalan, eh mereka langsung menerima. Namun hal tersebut bukan masalah, lantaran sambutan yang diberikan mereka cukup hangat.
 Layaknya anggota baru dalam sebuah kelompok, saya dipersilakan memperkenalkan diri. Mulai dari nama, asal, jurusan, hobi, hingga motivasi bergabung dalam kelompok ini. Kelompok yang menamakan diri sebagai SEMUT, akronim dari Sehat, Elok, Mandiri, imUT.
Toss!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar